Bumantara gagah mencumbana pagi. Rekahan senyum mentari hangati jiwa. Sayup-sayup laju kendaraan menderu di gendang telinga. Lamunanku tertuju sosok perempuan yang selalu hadir dalam mimpiku.
Perempuan itu berkulit sawo Mateng, tinggi, senyumnya manis, lesung pipinya dan bola matanya memancarkan cahaya ketulusan.
Siapakah gerangan?
Kenapa ia selalu muncul dalam tidurku.
Ku coba menepis semua bayang-bayang itu. Namun, aku tak kuasa.
***
Dalam keheningan malam. langit begitu temaram. Kerlip bintang gemintang menambah pesona malam. Semilir angin membuaiku dalam pekat. Aroma kopi menyeruak membias semangat membuai malam. Ku buka laptop satu persatu pekerjaan terseelesaikan hingga tak terasa jam dinding menunjukkan pukul 23.59. kantuk mulai melandaku.
Sebelum tidur anganku kembali pada sosok wanita yang selalu hadir menjadi menjadi bunga tidurku.
Akankah malam ini kamu akan hadir lagi menemani dalam tidurku. Inginku kau membuaiku?.
Derrrr.....
Derrrr ...
Suara alarm membangunkanku.
Kubuka malataku ternyata kamu tak ada di sampingku. Hanya mimpi. Ternyata kamu hadir dalam mimpiku.
aku segera bergegas kekamar mandi. Sarapan dan segera berangkat. berangkat kerja.
***
Hari ini aku benar- benar sibuk banyak sekejul meeting dari pagi hingga sore. Tak terasa senja merona dikaki langit. Berganti malam yang temaram.
Ting.... Ada notif pesan di Whatshapku.
Segera ku bukanya
"Sam..jangan lupa ya".
ternyata temanku mengingatkanku kalau ini malam ada jadwal ketemu teman-teman di sebuah cafe yang tak jauh dari tempat Kosku.
Kaos putih dan celana jeans membalut tubuh Sam. tak lupa tas kecil bermerk eiger terselempang kan di bahunya
Jarum jam di pergelangan tangannys masih menunjukan angka setengah tujuh malam. Ini berarti 10 menit lagi akun Jalanan tidak terlalu macet meski hujan lumayan deras di petang ini. Mobil yang Sam tumpangi berjalan tanpa hambatan, menelusuri jalanan yang berlubang yang kini tergenang sisa air hujan.
Sumenep, 190923-22.27
>>> bersambung >>>
0 komentar:
Posting Komentar